Senin, 02 November 2015

LABANGKA ku Bersama ADVENTUROUS SUMBAWA

Standard
Kabupaten Sumbawa memiliki beraneka ragam wisata alam, taman wisata, taman budaya dan wisata kuliner yang patut dibanggakan. Namun perkembangan wisata di kabupaten Sumbawa masih dibilang jauh dibandingkan dengan wisata dipulau tetangga, seperti pulau Lombok. Mungkin menurutku wajar saja hal tersebut terjadi. Alasan nya karena untuk wisata dipulau Sumbawa masih banyak terdapat lokasi wisata yang belum terjamah dan belum diketahui oleh publik. Dimana lokasi wisata tersebut dilihat dari segi keindahannya, masih bisa bersaing dengan daerah – daerah lain. Sebut saja Air Terjun Agal yang menurut informasi merupakan salah satu air terjun tertinggi di Indonesia dengan suguhan pemandangan yang masih alami. Hidden paradise pulau moyo yang sangat eksotic. Gugusan pulau-pulau kecil Teluk Saleh dengan keindahan bawah lautnya, dan masih banyak lagi wisata-wisata lainnya yang patut diperhitungkan.
Untuk meningkatkan jumlah peminat wisata dan mempromosikan wisata di kabupaten Sumbawa. Berbagai macam komunitas pecinta alam lahir dengan sendirinya dikabupaten Sumbawa, mereka membawa misi mencari lokasi wisata baru, memperkenalkan kepada masyarakat dan dunia dan menjaga kelestarian alam tanpa merusak keindahan alam itu sendiri. Adventurous Sumbawa adalah termasuk salah satu komunitas pecinta alam yang ada disumbawa besar.

Pada hari sabtu 24 Oktober 2015, komunitas Adventurous Sumbawa melakukan sebuah perjalan wisata dengan bertemakan “We Go Adventure – Finding Hidden Paradise Of Labangka. Dan aku pun ikut andil dalam kegiatan. Dari tema tersebut terlihat jelas lokasi wisata yang akan kami eksplore dan yang coba kami promosikan adalah terletak di kecamatan labangka.

lokasi yang akan menjadi campsite kami ; Pantai Tanjung Panas
Kecamatan Labangka merupakan salah satu dari dua puluh dua kecamatan dalam wilayah administrasi Kabupaten Sumbawa yang terbagi menjadi 5 desa. Kecamatan Labangka terletak di bagian timur wilayah Kabupaten Sumbawa yang berbatasan dengan beberapa kecamatan . Jarak kecamatan Labangka dengan kota Sumbawa Besar adalah 73,7 km dengn waktu tempuh 1 jam 20 menit.

Dengan beranggotakan 145 partisipan, kami memulai perjalanan dengan berkumpul di depan Istana Putih (pandopo) Sumbawa pada pukul 06.00 wita dan tepat pukul 07.00 pagi tim berangkat dengan menggunakan sepeda motor lengkap dengan alat penunjang keselamatan berkendara. Untuk barang bawaan saat camp kami menggunakan kendaraan bak terbuka, ini memudahkan para pengendara sepeda motor agar tidak membawa terlalu banyak barang guna menjamin keselamatan.
Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari 1 malam, dengan dipimpin langsung oleh pendiri komunitas Adventurous Sumbawa “Bang Takwa” . kami dibagi dalam beberapa regu, dan setiap regu memiliki leader dan koordinasi, ini bertujuan supaya memudahkan pengontrolan peserta trip yang berjumlah cukup banyak. 
Untuk keamanan sendiri kami dibantu oleh polsek labangka dan dukungan dari camat labangka.

Tujuan pertama yang akan menjadi lokasi trip kami adalah pantai leppu didesa Suka Mulya (labangka 3). Mungkin diantara kita pernah mendengar atau mengenal yang namanya tanah lot, nah disumbawa pantai leppu lah tanah lotnya Sumbawa. 
Dengan adanya batuan besar dibibir pantai dengan dikelilingi pasir putih bersih dan dengan pemandangan lautan biru nan luas sangat cocok untuk lokasi liburan. Sungguh lokasi yang sangat indah.

Foto Keluarga Besar Adventurous Sumbawa di Pantai Tanjung Panas
Setelah puas bercengkerama dengan keindahan pantai leppu, kami melanjutkan perjalanan ke desa Labangka. Didesa labangka (labangka1) terdapat lokasi wisata yang tak kalah menariknya, memang kami akan mengunjungi lokasi pantai juga namun ini sedikit berbeda, pantai berpasir putih dengan alam bawah lautnya terbentang padang lamun, ternyata dipantai ini terdapat sebuah goa yang mana goa tersebut merupakan goa peninggalan sejarah, goa tersebut dinamakan Liang Dewa, dan dari sinilah kemudian pantai ini dinamakan Pantai Liang Dewa

Tak terasa kami telah menghabiskan sentengah hari perjalanan, tepat pukul 13.00 aku beserta sahabat-sahabat lainnya beristirahat sejenak untuk melepas lelah didesa Labangka. Setelah beristirahat cukup kamipun melanjutkan perjalanan ke lokasi ketiga, dan dilokasi ketiga inilah akan menjadi lokasi campsite kami.
Lokasi tersebut terletak dimuara kali “mata geluni” yaitu desa Suka Damai (Labangka 4). Lokasi campsite ini masih terbilang lokasi wisata yang terbaru dan menjadi tujuan utama pada trip. lokasi ini dinamakan pantai tanjung panas, dikatakan tanjung panas karena dilokasi tidak terdapat pohon dengan postur tanah merah dan kering, terdapat beberapa batuan karang juga.
Lokasi camp juga berada diatas tebing, untuk menuju ke bibir pantai kami mesti melewati terjalnya jalan, untuk kemanan pengunjung saat hendak menuju pantai, telah dipersiapkn tali sebagai tempat pegangan.

Inilah Camp Kami
Ditanjung panas ini menawarkan wisata pantai dengan luasnya pasir putih yang memisahkan antar pantai dengan muara kali, pesona sore hari yang begitu hangat dengan keindahan sunsetnya dan terpaan angin pantai yang menyejukkan ditambah lagi dengan gemuruh ombak yang terhempas ditepian karang pantai. Ombak dilokasi ini cukup mengerikan karena keadaan ombak yang cukup tinggi dan ditambah dengan arus pantai yang deras pula, sehingga pengunjung dilarang keras untuk mandi dilokasi pantai ini. Terdapat juga sebuah goa yag terhubung langsung dengan pasir pantai namun goa tersebut tidak begitu dalam. 

Proses Pemasangan Tenda Di Tanjung Panas
Camp kami pun sudah siap dan semua persiapan sudah terselesaikan sesuai dengan harapan. tidak terasa siang pun berganti malam. Kegiatan kami pada malam hari kemudian diisi dengan malam keakraban sesama peserta trip sembari menunggu malam puncak kegiatan yaitu malam keakraban dan pengenalan labangka yang dipimpin langsung oleh camat labangka bapak Hartono, S.Sos. Sungguh malam yang begitu hangat, berbincang-bincang mengenai pesona alam labangka, rencana-rencana kedepan tentang wisata labangka dan sedikit cerita-cerita lucu memecahkan keheningan malam itu. Kami pun larut dalam angan yang entah kemana. Sungguh malam yang luar biasa dengan pengalaman yang luar bisa pula.
Malam Keakraban Bersama Camat Labangka

Pagi pun menyambut kami dengan kehangatannya, rasa letih lelah yang kami alami selama dalam perjalanan berangsur-angsur sirna dan berganti dengan semangat baru lagi.
Kegiatan pagi diisi dengan penanaman pohon kelapa guna memperindah lokasi tanjung panas agar lebih sejuk lagi. Setelah itu dilanjutkan dengan pelepasan tukik dipantai tanjung panas. Saat proses pelepasan tukik, terpancar jelas disetiap raut wajah para peserta trip perasan bahagia dan mungkin lebih bahagia lagi, susah untuk mengungkapkannya yang jelas perasaan gundah, gelisah, galau, capek, dan permasalahan seolah-olah sirna dibawa angin laut dan terbakar oleh sinar mentari.
Akhirnya setelah proses bersih pantai dan pembongkaran tenda selesai, kami melanjautkan perjalanan kelokasi terakhir yaitu pantai sebekil didesa Suka Mulya (labangka 5).

Proses pelepasan tukik di Pantai Tanjung Panas
Menurutku pesona pantai sebekil hampir sama dengan pantai tanjung panas, hanya saja lokasi nya tanpa melewati tebing, pengunjung bisa langsung memarkirkan kendaraan di bibir pantai, banyak pohon disekitaran bibir pantai menjadi area persitirahatan pengunjung. Bedanya dengan tanjung panas adalah pesona pasir putih nya dipenuhi dengan bebatuan yang berasal dari sungai dengan ukuran cukup besar menutupi sebagian pasir pantai membuat pantai ini sedikit berbeda dengan pantai-pantai yang ada di labangka.

Tepat pukul 13.00 kami meninggalkan lokasi pantai sebekil dan berakhir pula lah kegiatan “we go adventure – finding hidden paradise of labangka”. Dengan penuh cerita suka duka dan keluh kesah kami beriringan pulang menuju ke labangka 1 dan menjadi lokasi berkumpul untuk pengecekan terakhir sebelum meninggalkan kecamatan labangka. 

Jadwal Kegiatan Adventurous Sumbawa
Hal-hal yang diperhatikan saat trip
Sungguh sebuah perjalanan yang sangat mengagumkan, bukan hanya pesona keindahan alam labangka yang kami rasakan dan kami peroleh namun rasa kekeluargaan yang telah tercipta disetiap peserta trip yang membuat cerita tersendiri. Kini labangka memiliki cerita kami, cerita tentang kehangatan, kebersamaan, keindahan, kekeluargaan dan cerita-cerita indah lainnya.
Peta Lokasi ; Sumber Google maps
Banner Kegiatan





Jumat, 16 Oktober 2015

Pantai Poto Putik

Standard
view dari villa, panti poto putik terlihat jelas
Berawal dari nongkrong ditaman mangga kota sumbawa besar, biasalah ngumpul bareng sahabat semasa SMA dulu, berhubung juga besoknya libur nasional (14.okt.2015).
Melewati malam dengan bincang-bincang gak jelas, sesekali terdengar canda tawa kami memecah keheningan malam, mungkin beberapa orang yang juga ikut nongkrong disamping kami merasa terganggu, tapi karena terbawa suasana hal tersebut tak kami hiraukan. tanpa terfikirkan tiba-tiba terlintas didalam otakku untuk menyusun rencana liburan. “mau kemanakah kita besok dihari liburan..?”
Rencana pun coba diungkapkan, ternyata mereka menerima rencana tersebut dengan senang hati. akhirnya dipilihlah beberapa lokasi wisata dipulau sumbawa yang akan dikunjungi.
Referensi demi referensi dikumpulkan, beberapa diantaranya air terjun mama, tanjung menangis, air terjun agal, dan desa bale berang.
Setelah melalui proses diskusi mengenai rute, waktu tempuh, budget, dan pemandangan alam , ditetapkanlah air terjun mama sebagai tujuan trip kami.
Loo kok beda ama judul blog, eitss ntar dulu masih ada lanjutan ceritanya,,,hehe

Jadwal trip pun kita buat dan kita sepakati bersama. Rencana perjalanan adalah berangkat pukul 08.00 wita dengan bekal masing-masing , travel ala backpacker dihari libur.
Hari yang ditentukan pun tiba, sebagai lokasi berkumpul ditentukan dirumah sahabat yang beralamat dikampung bugis. Hal yang terjadi adalah kebiasaan buruk kambuh, jam karet alias gak on time,, hadehh,,, rencana start jam 08.00 wita malah mundur ke jam 12.00 wita . semangat yang awalnya membara seketika down, perasaan marah, kecewa, sedih bercampur aduk menambah kegalauan saat itu. Namun aku coba untuk mengembalikan mood ku dengan memikirkan beberapa solusi lain.

view dari villa
Karena waktu yang tidak memungkinkan dengan area yang akan kita kunjungi yaitu air terjun mama, akhirnya kita mencari alternatif lain. Pilihan yang kita ambil adalah desa bale berang, 
Berangkat berlima (aku, joank, balo, petol, benga....nama gak jelas,ckck) dengan mengendarai sepeda motor menuju ke arah barat sumbawa besar, yaitu desa bale berang kecamatan utan. 
Dengan percaya diri kami lakukan perjalanan penuh suka cita. Setengah perjalan telah kami tempuh , kami memilih beristirahat didesa rhee kecamatan rhee untuk menikmati secangkir kopi dan tentu pula jagung rebus dengan suasana persawahan. Sungguh tempat yang sangat sejuk dan nyaman. Lokasi ini memang tepat guna karena dimanfaatkan sebagai tempat istirahat setelah melakukan perjalanan jauh bagi para pengendara.
inilah kita, pandangan kesegala arah,,,,,

Sembari menikmati waktu istirahat, aku coba menjelaskan lokasi yang akan menjadi tujuan wisata kami dan memperlihatkan foto lokasi kepada mereka, serentak semangat mereka bangkit lagi. 
Kami pun bersiap-siap melanjutkan perjalanan, namun tiba-tiba kami berhenti sejenak... “ada yang tau lokasi gak..??” tanyaku. waduh kacauuu, ternyata diantara kami tidak ada satupun yang mengetahui lokasi pastinya dari desa bale berang.
Untungnya aku punya kontak sahabat yang pernah kesana, akhirnya setelah menghubungi dia (sebut saja mawar...wkwkwk), kami pun memperoleh lokasi yang detail dan rinci, tanpa berlama-lama kami langsung tancap gas.
menikmati terpaan angin bawa kesejukan

Petunjuk pertama, simpangan desa bale berang terletak sebelum dinas pertanian utan (balai benih) letaknya sebelah kanan kalau dari arah sumbawa besar kemudian belok kanan, terdapat gapura dengan bertuliskan desa bale berang. Sempatkan diri berbelanja disimpangan untuk bekal dilokasi, dikarenakan memang lokasinya yang lumayan cukup jauh dari pemukiman dan tidak adanya kantin/warung. 
Petunjuk kedua, ada cabang dengan jalan berbatu kekiri akan melewati jembatan namun pilihlah jalan kanan mengikuti jalan berbatu dengan jalan agak sempit seukuran 1 mobil. Diharapkan kehati-hatiannya. 
Petunjuk ketiga, terdapat simpangan lurus dan belok kanan, pilihlah yang jalur kanan dan agak menanjak. Jangan pilih jalur lurusnya karena seperti halnya kami, karena salah jalur kami tersasar. Akhirnya pengendara akan menjumpai simpangan terakhir, pilihlah jalur kanan lagi. 
Total simpangan yang akan dijumpai dalam perjalanan adalah sebanyak 3 simpangan/cabang.
Tips jika masih bingung, petunjuknya bisa ditanyakan kepada warga sekitar yang kebetulan berpapasan dijalan dengan petunjuk “mana arah ke villa desa bale berang”..??

fokus ke background
Didesa bale berang terdapat lokasi wisata yang tidak kalah bagusnya dengan lokasi-lokasi lainnya, lokasi tersebut adalah pantai poto putik yang artinya pantai ujung putih, kenapa dikatakan demikian karena jika dilihat dari atas daratan terlihat tanjung pasir putih dengan luas sekitar 6 x 20 meter dengan ditumbuhi pepohonan, dengan posisi seperti membelah muara kali dengan pantai, pasir nya terlihat begitu jelas, putih dan bersih.
nikmati keindahan ciptaan Tuhan; Pantai poto putik

Posisi terbaik untuk menikmati pemandangan alam pantai poto putik adalah dari teras villa yang ada diatas bukit dilokasi pantai.
Untuk villa sendiri masih dalam proses pembangunan, entah siapa pemilik villa ini, sungguh posisi yang bagus untuk menciptakan peluang bisnis. 
Bukan hanya pemandangan pasir putih saja, pemandangan alam yang begitu indah ditambah dengan pemandangan persawahan membuat pengunjung benar-benar merasakan kesejukan yang mendamaikan.
gradiasi pantai terlihat jelas

Setelah puas menikmati pemandangan dari atas villa, pengunjung bisa turun langsung kelokasi pantai, namun butuh tenaga ekstra untuk menuju bibir pantai. Jalanan yang agak terjal dengan bebatuan lepas menyulitkan pengunjung apabila menggunakan kendaraan saat menuju pantai. Jika memang pengujung merasa punya nyali, bisa saja menerobos jalan tersebut tapi pengunjng harus berfikir dulu, untuk perjalanan menurunnya mungkin masih dibilang lancar, tapi hambatannya adalah saat kembali dari pantai, alhasil kendaraan bisa-bisa tidak mampu menanjak, bukan karena terjal jalanan tapi karena kondisi jalan yang berdebu dan berbatu membuat roda kendaraan tergelincir dan tidak bisa jalan karena tertanam didalam debu jalan.

Pesona pantainya pun tidak kalah menarik, pantai berpasir putih dengan air yang begitu jernih dan bersih langsung menyapa pengunjung, terdapat bebatuan yang memang sengaja disusun oleh pengelola villa sebagai tempat beristirahat santai sambil menikmati deburan ombak pantai.
Berlibur kepantai tanpa basah-basahan berasa liburan kurang lengkap. Ayo sempatkan diri untuk bermain dengan ombak-ombak kecil dan jangan kawatir ombak dipantai ini tidak besar hanya saja lokasi aman untuk mandi yang tidak begitu lebar, terlihat jelas gradiasi dasar lautnya yang menandakan begitu dalam dan curamnya dasar laut. Pihak pengelola villa juga telah meletakkan tanda batas aman untuk mandi dipantai poto putik ini. 
pantai bersih dan alami

Untuk lokasi sendiri, desa bale berang terletak dikecamatan utan. Jarak antara sumbawa dengan kecamatan utan adalah ± 42 km dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Sedangkan dari simpangan menuju ke desa bale berang adalah sekitar ± 4 km dengan waktu tempuh sekitar 15 menit.
Akses jalan kelokasi adalah jalan dengan aspal sekitar 1,5 km dan kemudian dilanjutkan dengan jalanan bebatuan dengan lebar jalan sekitar 4 meter , ini sedikit menyulitkan pengunjung apabila kelokasi menggunakan kendaraan roda empat. Adapun jarak dari batas terakhir aspal sampai ke lokasi sekitar 2,5 km.

Peta lokasi ; Sumber Google maps


Senin, 28 September 2015

Wisata Alam Semongkat

Standard
Wisata alam semongkat
Suasana musim kemarau membuat beberapa daerah disumbawa besar mengalami kekeringan, dan tentu pula suhu panas tidak dapat terhindarkan lagi, panasnya jalan raya karena suhu ekstrim matahari, polusi sisa hasil pembakaran kendaraan bermotor, debu berterbangan,dll yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan. keadaan ini kadang membuat masyarakat Sumbawa enggan untuk menghabiskan liburan diluar rumah. Bukan karena malas beraktifitas tetapi mungkin karena bingung hendak berlibur kemana. Ada diantara mereka yang memilih menerobos panasnya suhu Sumbawa dengan berlibur ke beberapa lokasi wisata yang ada disumbawa, ada diantara mereka memilih wisata pantai, ada juga yang mungkin menghabiskan waktu bersama keluarga dengan berlibur ketempat wahana permainan air. 
pemandangan alam semongkat



pemandangan alam semongkat
Adakah tempat wisata yang masih alami dengan kesejukan alam disumbawa tercinta ini..??? pertanyaan itu terus bermunculan difikiranku, sehingga menumbuhkan semangatku untuk melangkahkan kaki mencoba mencari lokasi yang sesuai untuk liburan dimusim kemarau. informasi demi informasi dikumpul dari berbagai sumber, akhirnya ketemu juga lokasi wisata yang sesuai dengan profil yang dicari dan merupakan alternative terbaik untuk liburan dimusim kemarau, lokasi tersebut terletak didesa semongkat.


Wisata alam semongkat merupakan objek wisata di desa Semongkat yang berlokasi disebelah selatan Sumbawa besar, dan masuk kedalam wilayah Kecamatan batu lanteh, jarak dari kota Sumbawa besar menuju ke desa semongkat adalah 21 km dengan waktu tempuh sekitar 35 menit. untuk menuju kelokasi pengunjung dapat memanfaatkan transportasi seperti sepeda motor, mini bus dan juga menggunakan mobil pribadi. 

arah kanan ; lokasi kolam renang semongkat
Akses jalannya cukup memadai, hanya saja ketika memasuki perbatasan desa semongkat pengendara diharapkan berhati-hati dan mengurangi kecepatan laju kendaraan, dikarena kondisi jalan yang sempit, berliku - liku, terdapat beberapa tikungan tajam, kurangnya rambu – rambu lalu lintas dan juga kurangnya pembatas dibahu jalan yang apabila pengendara kurang konsentrasi dan kurang waspada, maka hal yang terjadi adalah pengendara bisa – bisa terjun kejurang. Tidak hanya itu, bahaya tanah longsor juga menjadi hal yang patut diwaspadai. Itulah mengapa pengendara harus tetap menjaga laju kendaraan dan tetap fokus. Tentunya kita semua tidak menginginkan hal tersebut menimpa diri kita bukan.. waspadalah..waspadalah..!!!

Ketika memasuki desa semongkat, pengunjung sudah bisa merasakan betapa sejuknya alam desa semongkat ini. Digerbang desa semongkat, pengunjung bisa memilih dua lokasi wisata, apabila pengunjung memilih jalur kanan, pengunjung akan menuju ke lokasi kolam renang yang merupakan kolam renang peninggalan jaman belanda. Sayangnya dikolam ini tidak terdapat air karena pengaruh musim kemarau, air dari kolam ini bukanlah berasal dari aliran pipa, namun air kolam ini langsung dialirkan melalui parit – parit dan terhubung langsung ke sungai desa semongkat. sebagai tempat istirahat pengunjung tersedia beberapa beruga disekitaran tanah landai ditebing samping kolam, dengan sajian pemandangan alam yang rimbun dan indah, tak luput pula terpaan angin sepoi – sepoi membuat pengunjung hanyut dalam kedamaian. 

Sedangkan lokasi wisata alam semongkat lainnya berada beberapa ratus meter setelah melewati pemukiman warga. Terdapat lokasi parkir yang cukup luas, dengan membayar biaya retribusi parkir sebesar Rp. 5000 per orang, pengunjung sudah bisa menikmati daerah wisata ini. 

Lokasi Wisata Alam Semongkat
Bukan beruga tempat yang akan dimanfaatkan sebagai tempat beristirahat dilokasi, melainkan dibebatuan yang terdapat disepanjang aliran sungai. Bukan pula air terjun yang akan ditemui pengunjung, hanya sebuah aliran sungai dengan bebatuan besar. Mungkin bagi penunjung yang baru pertama kali berwisata ke semongkat, pasti terlintas difikiran mereka “ha..?? hanya berlibur dialiran sungai..??” tapi jangan salah, yuk coba letakkan barang bawaan, sisihkan beberapa baju ganti agar tidak basah dan perlahan – lahan masuk ke aliran air sungai. 

Berrrrr…..maka sensasi dingin dan segar yang akan pengunjung rasakan, membuat pengunjung benar – benar lepas dari gerahnya suhu panas. Bukan hanya itu, sajian pemandangan alam yang masih asri dan alami, kicauan burung – burung dipepohonan dan terpaan angin dari pegunungan menciptakan suasana yang begitu damai dan menentramkan jiwa dan raga. Seolah – olah semua beban fikiran pengunjung dibawa hanyut oleh aliran sungai. 

Selain keindahan alam yang terdapat didesa semongkat ini, pengunjung juga akan menemukan hal yang lebih menarik. Fakta bahwa desa semongkat merupakan salah satu penghasil madu asli didaerah Sumbawa ini membuat pengunjung tidak akan kesulitan saat mencari oleh – oleh khas Sumbawa. 
Desa semongkat juga termasuk desa penghasil obat tradisional yaitu minyak Sumbawa, yang memiliki khasiat bermacam – macam, bisa untuk obat luar dan dalam.

Liburan didaerah pegunungan yang asri dan sejuk dan pulang membawa oleh – oleh khas Sumbawa dengan kualitas terbaik adalah hal yang akan diperoleh apabila pengunjung memilih wisata alam semongkat.



Sumber ; Google maps




Selasa, 15 September 2015

LABANGKA ku dalam kemeriahan FESTIVAL MOYO

Standard
FESTIVAL MOYO


Festival moyo merupakan event tahunan untuk mempromosikan pariwisata Sumbawa sekaligus sebagai wadah untuk memperkenalkan berbagai sektor bisnis dan peluang investasi disumbawa yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) . festival moyo dimeriahkan dengan parade budaya yang menampilkan berbagai warisan seni dan budaya masyarakat adat Sumbawa. Selain parade budaya festival moyo juga menampilkan berbagai kegiatan menarik lainnya, seperti pentas seni tari dan musik adat Sumbawa, pameran ( kegiatan pemerintah, hasil bumi, kerajinan khas Sumbawa & UKM Sumbawa ) , permainan tradisi Sumbawa ( barapan kebo dan main jaran ) dan perlombaan lainnya. 

Untuk parade budaya dan pentas seni tari dan musik Sumbawa, setiap kecamatan di kabupaten Sumbawa wajib menampilkan kesenian khas Sumbawa. Tak ayal kegiatan ini dihadiri oleh ribuan masyarakat Sumbawa, bahkan pengunjung dari luar Sumbawa pun berbondong – bondong datang ke Sumbawa untuk ikut menyaksikan berlangsungnya kegiatan, bahkan ikut andil dalam memeriahkan festival moyo.


LABANGKA

Camat Labangka Bp. Hartono, S.Sos (kiri) 
Kecamatan Labangka merupakan salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Sumbawa Besar. Yaitu di wilayah bagian timur kabupaten Sumbawa Besar. Lokasi yang begitu dekat dengan pantai membuat kecamatan labangka dijadikan tujuan wisata oleh wisatawan. Ada banyak lokasi wisata yang bisa dikunjungi, beberapa diantaranya yaitu Pantai Boro dan Pantai Liang Dewa.
Kecamatan labangka terdiri dari 5 kelurahan yaitu, Kelurahan Suka Mulya (Labangka 3), kelurahan Labangka (Labangka 1), kelurahan Suka Damai (Labangka 4), Kelurahan Sekokat (Labangka 2) dan Kelurahan Jaya Makmur (Labangka 5). Kecamatan labangka pada awalnya merupakan daerah transmigrasi, karena itulah penduduk dari kecamatan labangka terdiri dari beberapa suku, yaitu suku samawa, suku sasak,suku bali, suku mbojo dan suku jawa.
Rombongan Labangka ; Festival Moyo 2015
Pada festival moyo tahun ini (2015) yang dimulai pada hari sabtu 11 September 2015, kecamatan labangka ikut andil dalam kegiatan parade budaya. Dengan dipimpin langsung oleh Camat Labangka yaitu Bapak Hartono,S.Sos beserta istri dan ibu – ibu PKK se-Kecamatan labangka, dan beberapa perwakilan lainnya. Maka dibentuklah regu untuk mengikuti parade budaya tersebut. Adapun tema adat Sumbawa yang ditampilkan oleh kecamatan labangka adalah MATA RAME.
Tema ini sesuai dengan daerah kecamatan labangka yang mayoritas penduduknya bekerja dibidang pertanian. 


MATA RAME

Pawai Budaya Festival Moyo Kecamatan Labangka
Mata rame dalam bahasa Indonesia diartikan “panen ramai” yaitu kegiatan menuai padi secara beramai – ramai dan bergotong royong. Hal ini dimaksudkan untuk lebih mempererat tali silahturrahmi antar warga terlebih lagi antar petani dan juga agar proses panen lebih cepat selesai sehingga lebih menghemat waktu kerja. 
Mata rame mencerminkan sosial dan azas kekeluargaan dan merupakan ciri khas masyarakat agraris.
Mata rame lebih mengutamakan pada tolong menolong. Tolong menolong dalam pertanian adat Sumbawa juga disebut dengan“nulong” dan “basiru”.

Nulung adalah kerjasama tolong menolong dengan balas jasa, misalnya dalam menuai padi, setelah selesai maka penulung (sebutan orang yang nulung) mendapatkan padi atau sejumlah uang sesuai dengan jumlah yang disepakati sebelumnya. adapun padi atau uang tersebut sebagai imbalan jasa.

Pawai Budaya Festival Moyo Kecamatan Labangka
Basiru merupakan kerjasama tolong menolong dengan balas jasa, namun tanpa menggunakan uang maupun padi, melainkan dengan balasan tenaga pula. Misalkan A melakukan basiru kepada B, maka jika dikemudian hari A melakukan mata (panen) maka B wajib membantu A sebagai bayaran atas jasa yang telah disumbangkan oleh A tersebut sebelumnya, unik bukan…….

Berikut penggalan syair dalam bahasa Sumbawa yang mencerminkan keceriaan mata rame

Remban datang masa mata
Suar seme tentan rangap
Tukamata mata rame


Barungan rame tumata
Lalo ngayo ete siru
Kamata rame ramie

Masa nan mo tugita
Tu taruna ke dadara
Maras lawas saleng sier


Di kecamatan labangka sendiri adat mata rame masih sering diterapkan oleh penduduk setempat, bukan hanya saat proses panen padi, adat mata rame berlaku juga saat panen hasil pertanian lainnya, seperti panen jagung, panen kacang hijau, dll.

Mama ku Kartini ku
Semoga adat mata rame ini tetap dilakukan agar hubungan sosial dan kekeluargaan tetap terjaga, apa lagi dengan penduduk labangka yang bervariasi, dengan adanya adat mata rame ini semakin mempererat hubungan tali silahturrahmi.
Kehidupan yang harmonis, saling tolong – menolong , saling menghargai dan menghormati merupakan hal yang sangat diinginkan oleh setiap manusia. 
Mari kita sama – sama wujudkan kehidupan yang harmonis, bukan hanya untuk saat panen saja, tetapi disetiap kegiatan, karena manusia adalah mahluk sosial, tidak bisa berdiri sendiri. 
Dan bukan hanya untuk sumbawa saja, tetapi berlaku untuk kita semua.

Kamis, 03 September 2015

Singang

Standard
Singang Sumbawa , sumber gambar - youngnesia.com
Singang merupakan masakan tradisional Sumbawa yang berbahan ikan segar. Ikan segar yang digunakan pun cukup bervariasi kadang ada yang menggunakan ikan manila, ikan tongkol, ikan bandeng dll. Ikan tersebut dibumbui dengan berbagai macam rempah-rempah. Sekilas singang mirip dengan gulai ikan karena kuahnya.

Dari tampilannya saja, kuah Singang sudah cukup menggugah selera. Warna kuah yang kekuningan dipadu dengan warna hijau daun kemangi dan warna merah cabe rawit, menjadikan menu masakan ini terlihat segar. Sementara rasa kuah Singang yang didalamnya ada asam Jawanya, terasa agak asam, tapi sangat lezat. apalagi jika ditambahkan beberapa buah cabe rawit lagi. Suguhan rasa yang begitu khas, lezat dan pedas yang akan dirasakan oleh penikmat kuliner singang ini.

Untuk bisa menikmati menu masakan ini di Sumbawa tidak terlalu sulit, karena cukup banyak warung makan di sumbawa yang menyediakan menu yang satu ini.
terlebih lagi masakan singang ini sudah menjadi masakan tradisional yang paling sering dijadikan menu makanan oleh masyarakat sumbawa.

Bagi pengunjung yang memiliki hobi memasak dan ingin mempraktekkannya, maka berikut ini tips dan cara pembuatan menu masakan khas Sumbawa.

Bahan
  • ½ Kg ikan tongkol segar (di cuci bersih di potong potong sesuai selera)
  • Segenggam daun ruku (kemangi sumbawa)
  • Air putih 600 ml
  • Minyak goreng
Bumbu
  • 5 buah cabe kecil (sesuai selera)
  • 2 biji kemiri
  • Kunyit seujung jari
  • Garam secukupnya
  • Penyedap rasa
  • 3 ruas asam
  • Bawang merah
Cara Memasak
  • Tuangkan air putih kedalam wadah, masukkan asam dan biarkan dalam keadaan terendam.
  • Lumuri ikan dengan garam dan diamkan 10 menit.
  • Bumbu-bumbu di giling halus
  • Bumbu-bumbu yang sudah dihaluskan di tumis dengan sedikit minyak
  • Masukkan air asam, bumbu yang sudah ditumis dan daun ruku kedalam wadah (kuali/wajan) yang sudah disiapkan. lalu dipanaskan (rebus)
  • Setelah  mendidih masukkan ikan, dan bumbu penyedap, tunggu beberapa menit hingga ikannya benar - benar matang.
  • Masakan siap dihidangkan.

Rabu, 02 September 2015

LABANGKA ku dihari KEMERDEKAAN RI

Standard
DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE 70



Indonesia Tanah Airku
Tanah Tumpah Darahku
Disanalah Aku Berdiri
Jadi Pandu Ibuku
Indonesia Kebangsaanku
Bangsa Dan Tanah Airku
Marilah Kita Berseru
Indonesia Bersatu

Hiduplah Tanahku
Hiduplah Negriku
Bangsaku Rakyatku Semuanya
Bangunlah Jiwanya
Bangunlah Badannya
Untuk Indonesia Raya

Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku Negriku Yang Kucinta

Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
                                   Cipt. WR. Supratman



Pada hari senin, tanggal 17 Agustus 2015 bangsa Indonesia kembali merayakan Hari Kemerdekaan yang ke 70. Sebuah moment yang sangat sakral bagi Rakyat Indonesia, tepatnya 70 tahun sebelumnya yaitu 17 Agustus 1945 untuk pertama kalinya bangsa Indonesia mengumumkan kepada dunia atas KEMERDEKAAN BANGSA INDONESIA dari masa penjajahan.

Walaupun saat itu aku belum terlahir kedunia ini namun semangat Kemerdekaan yang lebih dikenal dengan Semangat 45 telah terpatri didalam jiwa dan ragaku dan seluruh warga Negara Indonesia.
Pemandangan negeri Indonesia serentak berubah, Sang Merah Putih menghiasi setiap rumah, perkantoran, sekolah dan jalan raya seakan – akan menyampaikan pesan inilah kami Bangsa Indonesia, bangsa yang MERDEKA !

"kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal –hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat – singkatnya".
(naskah proklamasi)

Perasaan itu pulalah yang aku dan masyarakat Labangka rasakan, dengan pemandangan yang sama pula, bendera merah putih berkibar disetiap rumah penduduk, sekolah, kantor .
Jalanan yang biasanya sepi tiba – tiba ramai, hentakan kaki, teriakan semangat, dan suara peluit menghiasi jalan raya, bukan demonstrasi, bukan juga orasi . seruan suara kemerdekaanlah yang menggema, mungkin kami bukan pejuang perang, tapi semangat kami tetaplah semangat pejuang, SEMANGAT 45.
Semangat kemerdekaan itu terwujudkan dengan antusiasme masyarakat labangka saat mengisi hari kemerdekaan Republik Indonesia dengan beberapa kegiatan yang salah satunya adalah Lomba Gerak Jalan.

Proses Pelepasan Lomba Gerak Jalan
Kegiatan yang dilaksanakan pada sore hari dihari kemerdekaan RI yaitu, senin 17 Agustus 2015 diikuti oleh berbagai kalangan, tak ada suku, tak ada usia, tak ada status dan jabatan, tapi KAMI warga desa Labangka, Warga Negara Indonesia berbondong – bondong menyusun barisan, mempersiapkan diri dilokasi pelepasan acara lomba gerak jalan.
Semangat 45 para peserta Lomba Gerak Jalan
Antusiasme warga yang tidak ikut dalam lomba juga tak kalah menariknya, tanpa disuruh, tanpa dikomandokan, mereka berjejer rapi di tepian jalan raya, untuk menyaksikan berlangsungnya kegiatan tersebut.

Dengan memanfaatkan pasar desa Labangka sebagai titik pelepasan dari lomba gerak jalan tersebut dan berakhir di pasar desa Suka Damai (pusat kecamatan Labangka) dengan jarak sekitar ± 2 KM.
Peserta lomba gerak jalan terdiri dari istri – istri Angkatan Darat, ibu – ibu PKK, siswa – siswi SMA, SMP dan MTs, pemuda – pemudi, instansi pemerintah dan organisasi masyarakat.

Semangat pantang menyerah saat melewati tanjakan dan turunan
Walaupun jalur yang cukup jauh dan medan yang cukup menantang karena melewati 2 tanjakan dan turunan dengan rata – rata ketinggiannya mencapai ± 15 meter dengan sudut kemiringan 35 derajat tidak menyurutkan semangat mereka. Difikiran mereka tersirat bahwa apa yang mereka lakukan saat ini tidaklah sebanding dengan apa yang telah dilakukan oleh pejuang – pejuang Kemerdekaan Indonesia.

Aku dan kalian adalah generasi penerus
Tak perlu bambu runcing lagi kawan
Kita hanya perlu unjuk jari tuk isi kemerdekaan
Kita perlu kecerdasan tuk hiasi masa depan
Kita perlu akhlak tuk isi kehidupan
Kita butuh kesadaran tuk ciptakan persatuan
Tak ada lagi aku dia mereka tapi KITA
KITA …. Bangsa Indonesia, Bangsa yang Merdeka !

lokasi finish kegatan Lomba Gerak Jalan
Regu demi regu mulai meninggalkan lokasi pelepasan, hentakan kaki dan suara peluit pun mulai terdengar bergemuruh menghiasi tanah labangka – tanah Indonesia bak ratusan pasukan yang sedang berperang, sesekali terdengar suara lantang pemimpin regu memberikan aba – aba kepada timnya agar tetap menjaga kesatuan dan keselarasan gerakan tim, bahkan ada yang menyanyikan lagu kebangsaan dan menyanyikan yel – yel tentang kemerdekaan. Setiap regu mencoba untuk mengejar regu lainnya, dengan tetap menjaga kerapian tim dan tim lainnya pun tetap menjaga jarak agar tidak didahului. Sungguh pemandangan yang begitu asyik, semangat mereka yang tak pantang menyerah dalam mengejar dan mempertahankan regu masing – masing merupakan cerminan dari semangat 45.

Semoga kegiatan semacam ini terus tetap dilaksanakan dan ditingkatkan dari tahun ketahun, dan yang terpenting semangat kemerdekaan – semangat 45 semakin tumbuh, berkembang dan terpatri didalam jiwa generasi penerus. Mari kita sama – sama menjaga kemerdekaan ini dan membuat perubahan terhadap Tanah Air tercinta ini agar menjadi Negara yang lebih tentram, sejahtera, aman dan damai.
M E R D E K A !

Rabu, 05 Agustus 2015

Kawasan Wisata Teluk Saleh Sumbawa

Standard



Teluk Saleh

Keindahan teluk saleh ini sudah menjadi topik hangat dikalangan wisatawan dan merupakan destinasi utama wisata dipulau Sumbawa, bahkan sudah mulai merambah ke mancanegara. Tidak bisa dipungkiri lagi, pesona keindahan alam, pantai, pasir putih, lautan biru yang luas, aneka ragam biota laut, keindahan pulau pulau kecil yang begitu hijau dan asri telah menghiasi dunia komunikasi seperti internet dan media sosial. Itu membuktikan bahwa begitu banyak wisatawan yang telah menjadikan teluk saleh sebagai tujuan wisata.


Lokasi dan Transportasi

Teluk Saleh Secara Administratif berada di tiga Kabupaten yakni, Kabupaten Sumbawa, Dompu dan Bima. Perairan ini terletak pada posisi 117°-118° BT dan 8,8°- 8,1° LS dengan luas 1495 km serta panjang 282 km yang merupakan Perairan Semi tertutup dan berhubungan langsung dengan Laut Flores NTT. Kawasan ini merupakan Fishing Ground bagi nelayan tradisional yang bermukim di 3 wilayah tersebut, serta berfungsi sebagai lahan Budidaya, yakni rumput Laut, Kerang Mutiara, Kerapu, Tambak dan sebagainya. (Sumber : HU. Sumbawa Expres )  

Untuk menikmati keindahan pulau-pulau di teluk saleh, terdapat beberapa rute alternatif yang bisa dilalui, yaitu; 
- Desa badas, kecamatan Labuhan Badas 
- Labuhan Terata, Kecamatan Lape 
- Labuhan Sangur, Kecamatan Maronge 
- Labuhan Jontal, Kecamatan Plampang 
namun untuk rute yang akan menjadi start point saya adalah rute Labu Jontal, Kecamatan Plampang.

Labuhan Jontal terletak di Kecamatan Plampang dengan jarak dari Sumbawa Besar menuju Labuhan Jontal adalah 80 km dengan waktu tempuh ± 2 jam. Untuk menuju lokasi dapat ditempuh dengan menggunakan alat transportasi seperti bus, sepeda motor atau menggunakan mobil pribadi dengan melalui rute Sumbawa – Empang. Bagi wisatawan yang hendak menggunakan alat transportasi bus akan mengeluarkan biaya sebesar Rp. 35.000 / orang, dari terminal Sumer Payung Sumbawa sampai ke Simpangan Labuhan Jontal. sedangkan dari Simpangan menuju ke desa Labuhan Jontal menggunakan Jasa ojek dengan mengeluarkan biaya sebesar Rp. 15.000.

Untuk alat transportasi menuju ke pulau-pulau dikawasan teluk saleh, pengunjug bisa memanfaatkan perahu / boat nelayan dengan mengeluarkan biaya sebesar Rp. 300.000 sampai dengan Rp.400.000 per Perahu / boat dengan kapasitas penumpang sekitar 10 orang. Sistem penyewaan ini sangat membantu meringankan wisatawan, dikarenakan apabila wisatawan tersebut jumlahnya 10 orang maka biaya yang akan dikeluarkan masing masing adalah Rp. 300.000 : 10 adalah berjumlah Rp. 30.000 / orang, murah bukan.... (harga sewaktu-waktu dapat berubah)

Wisata

Sebelum menjelajah teluk saleh ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, baik itu fisik, mental, makanan, minuman, kamera, kaca selam, jacket, obat-obatan, dll. Dikarenakan lokasi yang akan menjadi tujuan wisata adalah lokasi tanpa penghuni. Kunjungan kali ini akan memanfaatkan waktu 1 hari kunjungan dengan rute 3 lokasi yaitu gili sentigi – gili mariam – pulau panjang. Faktor alam sangat dibutuhkan disini, pengunjung dapat menanyakan kondisi laut apakah memungkinkan untuk melakukan perjalanan kepada nelayan. Keselamatan merupakan faktor yang harus diutamakan.

Ada berbagai tempat lokasi wisata yang bisa menjadi tujuan wisatawan, yaitu; 
Gili Sentigi  
Gili Sentigi
Gili Sentigi
Gili Sentigi merupakan gili tanpa penghuni dengan kondisi yang masih hijau, pantai indah, pasir putih, pesona alam bawah laut yang menawan membuat pengunjung tak bisa menahan diri untuk tidak ber snorkling. kondisi daratan tanpa adanya bukit membangkitkan keinginan wisatawan untuk berkeliling gili sambil berselfie. Pengunjung juga bisa meminta bantuan nelayan untuk mempersiapkan ikan segar agar dijadikan santapan saat kunjungan.

Digili Sentigi juga terdapat pohon yang disebut “Pohon Harapan”, dimana kadang-kadang pengunjung mengikatkan batu, botol bahkan ranting kering ke Pohon Harapan sembari mengucapkan dalam hati apa yang menjadi keinginannya, yang konon setiap apa yang diharapkan akan terkabul. Terlepas dari hal tersebut, hanya usaha dan doa kepada sang Pencipta-lah yang dapat mengabulkan keinginan setiap manusia. Waktu tempuh dari Dermaga Labuhan Jontal menuju gili sentigi adalah sekitar 30 menit.


Gili Mariam  
Jarak tempuh dari gili sentigi menuju ke gili mariam ini adalah sekitar ± 1 jam 10 menit. 
Gili Mariam
Keindahan gili mariam ini tidak kalah dengan gili sentigi, kondisi daratan dengan dihiasi rumput hijau dan terdapat bukit yang hijau pula semakin memanjakan mata pengunjung, apalagi dengan suasana pantai dengan pasir putihnya, termasuk juga dengan keindahan alam bawah lautnya.

Hal yang lebih mempesona lagi adalah adanya pohon yang tumbuh menyendiri dan jauh dari populasinya, berdiri kokoh dibibir pantai laksana penjaga pantai yang setia setiap saat menyambut wisatawan dengan
Gili Mariam
pesona keindahannya. Pohon tersebut terletak dikaki bukit dengan hamparan rumput hijau sehingga membuat pengunjung berdecak kagum akan keindahan gili mariam, karena keadaan inilah sehingga pohon ini dijuluki “Pohon Galau”. hmmmmm….






Pulau Panjang 
Pulau Panjang
Pulau Panjang
Pulau yang satu ini merupakan pulau favorit bagi pengunjung, dan termasuk penulis. Bagimana tidak pesonanya yang begitu luar biasa dengan pemandangan rumput hijau dan rumput ilalang, ditambah dengan terpaan angin seakan-akan memberikan suasana yang menenangkan.

Pemandangan yang mempesona, alam bawah laut yang eksotik, pantai berpasir putih yang menawan memberikan sensasi kesejukan yang berbeda, membuat penulis berdecak kagum, “memang sungguh indah alam ciptaan Tuhan Yang Maha Sempurna”. 
Bukan itu saja, dengan memanfaatkan bukit digili ini sebagai tempat istirahat dan dengan pemandangan laut dari atas bukit, membuat para pengunjung enggan untuk perpaling dan membuat pengunjung betah dan ingin tetap berada di gili panjang ini. 
Adapun jarak antara gili mariam dengan pulau panjang sekitar ± 20 menit.

Penginapan

Di labuhan Jontal belum terdapat penginapan, namun wisatawan akan menemukan penginapan di pusat Kecamatan Plampang. 
Adapun nama dari hotel tersebut adalah Hotel Lina, yang berdekatan dengan Pasar Plampang. Jarak dari desa Labuhan Jontal menuju Ke Plampang adalah sekitar ± 10 km.

Peta Lokasi ; Sumber Google Maps

Popular Posts