Rabu, 12 September 2018

Pesona Lereng Tambora utara

Standard

Merantau adalah sebuah hal yang sebagian orang dijadikan momok yang sangat menakutkan. alasannya simpel, mereka takut keluar dari zona nyaman mereka. Padahal menurut saya, merantau itu sebuah perjalanan, dimana kita belajar untuk "fight" didaerah orang, mempelajari adat istiadat daerah lain secara langsung, dan yang utama bisa menjelajahi seperti apasih daerah tersebut, bukan hanya melihat dari sosmed, siaran televisi atau hanya mendengar cerita dari mulut kemulut.
Yaa...akhirnya saya mendapatkan kesempatan itu, menapaki kehidupan baru didaerah lain, yang memiliki pebedaan adat istiadat walaupun berada dalam satu pulau. Saya sempat berangan-angan jika suatu saat nanti saya ingin memiliki sebuah pekerjaan dan kemudian ditempatkan ditempat yang jauh dari tempat tinggal saya, dan alhamdulillah mimpi itu bisa terwujud.

Proses yang paling susah dalam memulai kehidupan baru menurut saya adalah memiliki sebuah hubungan persahabatan, saya tak ingin keberadaan saya terasa bagai orang asing, dan lagi saya sangat berterima kasih atas manfaat dari sosial media. Karena melalui sosial media lah, saya bisa menemukan sahabat yang memiliki hobi yang sama (travelling).

Namanya paimin, pemuda asli dou mbojo yang sangat ramah dan welcome. Dari beliaulah saya banyak belajar tentang adat istiadat mbojo, dan dari beliau pula lah saya bisa mendapatkan informasi dimana saja wisata yang asyik dan indah yang ada dikabupaten bima dan dompu. Dengan beliau pulalah perjalanan saya akhirnya dimulai, Let's Get Lost.


Daerah yang menjadi tujuan kami (paimin,dkk) untuk trip kali ini adalah didesa Kawinda To'i, Kecamatan Tambora. Kabupaten Bima. Estimasi waktu tempuh perjalan kami terhitung dari pom bensi amahami, kota bima sampai ke lokasi (kawinda toi) adalah sekitar 4jam perjalanan. Nah jika diakumulasi waktu yang dihabiskan untuk perjalan pulang pergi adalah 8jam, ada tersisa waktu 4 jam untuk bercekrama dengan alam, dari hitungan tersebut sebenarnya sedikit menciutkan semangat saya, bagaimana tidak, perjalanan ini akan menghabiskan waktu 12jam tanpa istirahat. Itu ibarat kami bener-benar harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin, memang seharusnya ngecamp adalah cara yang terbaik, karena dengan begitu bisa memberikan waktu yang cukup banyak untuk menikmati pesona alam lereng tambora ini.

Ekspedisi Kawinda To'i Paimin dkk

Untuk menuju ke kawinda toi, terdapat dua rute.. melalui calabai dan melalui kore. Masing-masing rute memiliki perbedaan rentang waktu yang cukup jauh, jika melalui calabai pengujung bisa sekalian beristirahat dibeberapa daerah tujuan wisata, sepeti sarae nduha, satonda, dll, namun waktu tempuh nya lebih lama. Nah jika melalui kore, pengunjung akan disuguhi pemandangan alam yang masih alami, penampakan gunung tambora sangat terlihat jelas, apalagi nih kita bisa melihat langsung dua anak gunung tambora yang sangat keren banget, sayang untuk dilewatkan, belum lagi pesona pantainya yang memiliki karakter yang berbeda-beda..ada yang berpasir putih, kemudian berpasir hitam, ada pula yang bertebing.

Dalam perjalanan pula nanti akan menumakan barisan pepohonan jenis akasia,, sungguh indah memang. Saya yakin pasti, jika melewati jalur ini si pengendara tidak akan fokus melihat kedepan, karena memang sangat sayang untuk dilewatkan, pesona nya itu loohh..ruar biasa, saya benar-benar terkagum.

Nah cuma jika melalui jalur ini, diharapkan berhati-hati karena akses jalan yang belum sepenuhnya bagus, kadang ada jalur yang sudah beraspal...ada yang beraspal tapi bolong-bolong, ada juga yang masih bebatuan, jadi seperti yang saya katakan, bagi yang menjadi "joki /supir" tetap fokus kedepan ya...karena keselamatan yang lebih utama. Oh ya, jangan lupa untuk mengisi bensin full tank di pom bensin kota dompu, dikarena selama perjalananan, sangat jarang ditemui permukiman warga, dan jalur ini juga tergolong sepi, tapi jangan kawatir situasi aman terkendali, anda hanya perlu bersabar dan yakin bahwa semua akan baik-baik saja... dan pasti selamat sampai tujuan.

bascamp Jalur pendakian Gunung Tambora
Setiba di kawinda toi, kami langsung menuju ke bascamp pengelola taman nasional tambora, untuk registrasi dan menggali lagi informasi tentang pesona yang ada. Ternyata kawinda toi juga merupakan jalur tracking tambora lohh,, saya selama ini hanya tahunya melalui desa pancasila. Yah walaupun saya sendiri tidak pernah mendaki tambora, maklum kendala waktu dan kegiatan, jadi travellingnya yang easy aja. Menurut pengelola taman nasional tambora, banyak peminat yang mengambil jalur kawinda toi untuk menuju ke puncak tambora karena pesona yang disuguhkan memang luar biasa, ada wisata lain yang bisa dinikmati dijalur tersebut, penasarankan....?? Yuk kita kupas lebih dalam lagi.

Dijalur pendakian tambora melalui kawindai toi ini ternyata terdapat air terjun bukan cuma satu air terjun tetapi ada empat air terjun dimana jarak satu air terjun dengan air terjun lainnya hanya beberapa menit saja, dan dari parkiran kendraan pun sangat dekat... aksesnya memang mudah sekali, dan sudah dikelola dengan baik pula.

Air terjun pertama
Air terjun pertama lebih tunggi dari empat air terjun dikawasan ini, untuk menuju ke air terjun pertama, memang diperlukan kesiapan fisik ya lumayan lah, bagaimana tidak, pengujung akan menuruni anak tangga yang cukup banyak dan lumayan menguras tenaga, sebenarnya anak tangga itu mengarah kebangunan irigasi warga namun karena tempatnya yang bisa dikatakan berdampingan jadi dimanfaatkan sebagai jalur turun, lebih mudah dan aman.

Air terjun kedua
Air terjun kedua berada sekitar 5 menit dari air terjun pertama, lokasinya dibawah bendungan, air nya tidak terlalu tinggi dan tidak deras pula.. jadi aman untuk mandi, memang diair terjun kedua inilah menjadi favorite keluarga jika berlibur, mereka bisa bercekrama bersama sambil bermain air bercanda ria.
Air terjun ketiga
Air terjun ketiga, menjadi favorite bagi saya pribadi,, mengapa..??? Air terjun ini lebih deras, lebih lebar dan lebih keren... satu hal lagi, dari air terjun ini kita bisa melihat langsung pelangi berbentuk lingkaran mengelilingi tubuh kita...selama Ini saya hanya melihat pelangi setengah lingkaran, jadi disinilah untuk pertama kali menyaksikan langsung bentuk pelangi yang full lingkaran dimana saya menjadi porosnya...wah itu momen yang sangat-sangat luar biasa. Momen tersebut hanya bisa kita saksikan lewat mata telanjang saja, tidak bisa diabadikan melalui kamera karena derasnya air terjun menciptakan embun yang tentunya akan membuat lensa kamera basah dan tentu pula hasil fotonya pastilah blur. Saat yang cocok untuk menyaksikan pelangi berbentuk lingkaran ini adalah sekitar pukul 12 siang, ketika matahari berada diatas kepala. Sungguh indah memang karunia yang Tuhan anugrahkan. Jarak air terjun ketiga ini dari air terjun kedua sekitar 10menit berjalan kaki, tenang jalannya udah disusun oleh pengelola, jadi aman dan nyaman. Oleh pengelola, air terjun ketiga ini diberi nama Air Terjun Bidadari.

air terjun keempat
Pindah ke air terjun terakhir, yaitu air terjun ke empat. Jaraknya cukup jauh sekitar 30menit, rute perjalanannya yaitu menyusuri sungai, nah disini baru terasa "spirit of travelling" hehhe,, ini momen yang saya tunggu, jalan ditengah hutan, sambil melihat panorama alam, mendegarkan kicauan burung...sembari mencoba menyatu dengan alam, semua beban fikiran dibuang semua, membiarkan mengalir dibawa arus sungai oi maroi. Setiba diair terjun, kembali lagi saya mendapatkan surprise, dilokasi air terjun ini dikelilingi oleh tebing yang curam dan tinggi, dan ditengah-tengah tebing terdapat SARANG LEBAH,,, ada sekitar 3 sarang lebah bergantungan ditebing, ada bekas 1 sarang lebah yang jatuh kesungai, mungkin itu akibat terpaan angin, dan memang sudah ditinggali oleh penghuninya... saya melihat, saya tidak berkomentar, karena mulut ini memang terkunci untuk tidak berkata apa-apa.. yang terdengar hanya kata WAW...!!! saya seketika teringat dengan sebuah movie "book of jugle" dimana saat seorang anak dimintai tolong oleh beruang untuk mengambilkan madu di tebing,, itu persis sekalli... saya fikir itu hanya ada dalam film saja, tapii kali ini benar-benar nyata adanya. Ya Tuhan, nikmat manalagi yang saya dustakan.

lokasi sarang Lebah
Selain menjadi tempat sarang lebah, dari tebing ini juga terdapat mata air yang langsung membentuk sebuah air terjun,, ini memang perfekto banget,, entah berapa tingginya, yang jelas itu indah banget. Sayangnya kami tidak diizinkan berlama-lama disini, karena oleh pengelola ditakutkan menggangu aktifitas lebah, bukan kah menjaga agar lokasi ini jauh dari gangguan manusia lebih bagus, demi menjaga kelestarian sang lebah.
Akhirnya,, trip kali ini membuat semangat baru, memberikan nafas baru didaerah baru. Sungguh sebuah perjalanan yang luar biasa,, big thanks to bro "paimin, dkk", atas ajakan dan bantuannya.
"I Love Maja Labo Dahu"


tim ekspedisi,,,,

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts