Selama ini saya mengenal kecamatan lantung seperti kebanyakan kecamatan lainnya, yaitu sebuah kecamatan yang berada dipedalaman, yang mayoritas masyarakat petani, keberadaan yang terisolir, akses jalan yang rusak, dsb.
Lutuk kebo kerong |
area persawahan , namun tertutup kabut |
Akhirnya kesempatan untuk mengunjungi kecamatan lantung terbuka lebar. dengan diadakannya sebuah acara yaitu “lantung camp” yang diselenggarakan oleh sebuah komunitas wisata sumbawa “Lampak Adventure” dan “pokdarwis” kecamatan lantung, dalam rangka memperkenalkan potensi alam lantung, saya diperbolehkan untuk bergabung dan ikut berpartisipasi.
Acara tersebut diadakan bertepatan dengan tahun baru imlek, ini mungkin sebuah kebetulan bahwa disetiap musim imlek disumbawa selalu dibarengin dengan hujan yang cukup deras biasanya 1-2 hari lamanya. mungkin karena rasa penasaran yang telah terpendam cukup lama membuat tekad untuk mengunjungi lantung sangat besar, tak peduli dengan faktor cuaca yang memang tidak mendukung, bahkan sampai-sampai ada beberapa teman yang menganggap saya itu gila, nekat berkemah disaat musim hujan.
Lutuk Kuang Rango |
Aksi nekat tersebut terbayarkan dengan apa yang saya peroleh. ternyata, lantung itu sangat jauh seperti apa yang pernah terbayangkan. selama perjalanan, mata tak pernah berkedip menyaksikan keindahan alam yang begitu asri, bayangkan saja dengan kondisi jalan yang menanjak dan berkelok-kelok, disisi jalan ditumbuhi pepohonan yang rindang, besar, dan bahkan kita dapat melihat hamparan persawahan dengan background gunung ditutupi oleh kabut. dibeberapa lintasan kabut pun bertebaran dijalan sehingga menutupi pandangan. ibarat kata, saya itu merasa berada di perkampungan atas awan (negeri atas awan).
Lutuk Kuang Rango |
Hal pertama yang saya rasakan ketika tiba dipemukiman warga adalah saya benar-benar terkagum-kagum. memang bentuk rumah warga sudah banyak yang berubah, sangat jarang ditemui rumah-rumah tradisional namun yang sangat menarik menurut saya adalah keramahan dan kearifan lokal yang begitu kental dan masih terjaga. dari cara mereka menyapa, tutur kata dan cara bersikap benar-benar sesuatu yang luar biasa.
Tidak hanya kearifan lokal, di kecamatan lantung memiliki potensi wisata dengan paket komplit menurut saya. bagi pungunjung yang suka berkemah di pegunungan dengan pemandangan alam yang luas, kecamatan lantung mewujudkan keinginan tersebut dengan adanya lokasi wisata “Lutuk Kebo Kerong”. lokasi ini menawarkan hamparan rumput yang luas disertai dengan bukit-bukit. keberadaannya yang tinggi menciptakan pemandangan dikawasan ini sangat menakjubkan, pengunjung bisa melihat deretan gunung dengan ditutup kabut, hutan lindung dan bahkan ketika pagi hari, berbagai jenis burung beterbangan disekitaran lokasi ini. selain itu, jika kondisi angin dilokasi ini bersahabat (tidak kencang), lokasi perkemahan akan ditutupi kabut sepanjang malam hingga pagi hari.
Ar terjun lampas Sepukur |
Selain pesona “lutuk kebo kerong”, potensi wisata yang disajikan oleh kecamatan lantung adalah air terjun “Lampas Sepukur”. air terjun ini tidak jauh dari wisata “lutuk kebo kerong”. air terjun ini sangat mudah diakses, lokasi yang +- 200 meter dari jalan raya membuat mudahnya mengunjungi air terjun ini. tinggi air terjun sekitar 20 meter, dengan pemandangan alam yang asri dan hamparan sawah. air terjun ini aman bagi pengunjung yang hendak mandi dibawah air terjun, bagi pengunjung yang ingin berselfi ditengah air terjun juga bisa dilakukan namun tidak dianjurkan mengingat kesalamatan yang lebih diutamakan. selain air terjun lampas sepukur adapula air terjun lainnya yaitu “lampas perung” yang menurut informasi lebih bagus dan lebih tinggi dari “lampas sepukur”. sayangnya karena keterbatasan waktu saya tidak sempat mengunjungi air terjun ini.
lokasi perkemahan |
Secara administratif, kecamatan lantung berada di kabupaten sumbawa bagian selatan dari kota sumbawa, yang memiliki jalur yang sama dengan kecamatan ropang. untuk menuju kecamatan lantung, ada dua jalur alternatif. pertama melalui jalur kecamatan moyo hulu yaitu sebasang-batu tering-lito. dan jalur kedua melalu kecamatan lopok yaitu langam - pungkit. kondisi jalan masing-masing rute sudah memadai dan sangat mudah dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. namun ada perbedaan jarak maupun waktu tempuhnya, jika melalui kecamatan moyo hulu, akan memakan waktu sekitar 1 jam 40 menit atau 60 km, sedangkan apabila melalui jalur kecamatan lopok, akan memakan waktu kira-kira 1 jam 30 menit atau 56 km.
0 komentar:
Posting Komentar